Karena
telat bangun, jadinya gak mandi ke kantor. Tidak sarapan pula. Hanya
makan sebiji roti, menyeruput teh hangat punya paman, bakar rokok.
Kabur!
Se-simple itu. Ya, begitulah rutinitas seorang
pemuda 26 tahun yang belum menikah (ya iyalah, namax jg pemuda. blum
nikah lah..). Cukup cuci muka dan sedikit membasahi rambut, untuk
berlindung dari ketidakteraturan aktifitas pagi hari. Karena tidak
mandi itulah, badan saya jadi tidak segar. Meskipun wangi R*xona
sedikit terasa.
Nah, salah satu manager saya yang cenderung, modis, dan selalu up to date soal fashion, membaca ketidakwajaran saya itu.
"rud, rambut kamu di potong ya! Ke kantor gak mandi lagi."
Destak... Sialan. Tertangkap basah. Teman-teman yang lain kontan tetawa. Sayapun ikut tertawa. Kecut.
Tapi saya tidak melihatnya sebagai sebuah serangan. Bagi saya ini bentuk controlling diluar
dari tanggung jawab kerja sebagai seorang karyawan. Meskipun sekarang
telah bekerja di sebuah perusahaan yang cukup ternama, tapi kebiasaan
dulu masih terbawa. Jarang mandi, ngopi tubruk, jongkok ala anak2 gang,
jail, dsb.But, so what? Pelan-pelan saya akan belajar.
Komentar
Posting Komentar