Kamis 10 Maret 2011

Karena telat bangun, jadinya gak mandi ke kantor. Tidak sarapan pula. Hanya makan sebiji roti, menyeruput teh hangat punya paman, bakar rokok. Kabur!
Se-simple itu. Ya, begitulah rutinitas seorang pemuda 26 tahun yang belum menikah (ya iyalah, namax jg pemuda. blum nikah lah..). Cukup cuci muka dan sedikit membasahi rambut, untuk berlindung dari ketidakteraturan aktifitas pagi hari. Karena tidak mandi itulah, badan saya jadi tidak segar. Meskipun wangi R*xona sedikit terasa.

Nah, salah satu manager saya yang cenderung, modis, dan selalu up to date soal fashion, membaca ketidakwajaran saya itu.
"rud, rambut kamu di potong ya! Ke kantor gak mandi lagi."
Destak... Sialan. Tertangkap basah. Teman-teman yang lain kontan tetawa. Sayapun ikut tertawa. Kecut.

Tapi saya tidak melihatnya sebagai sebuah serangan. Bagi saya ini bentuk controlling diluar dari tanggung jawab kerja sebagai seorang karyawan. Meskipun sekarang telah bekerja di sebuah perusahaan yang cukup ternama, tapi kebiasaan dulu masih terbawa. Jarang mandi, ngopi tubruk, jongkok ala anak2 gang, jail, dsb.But, so what? Pelan-pelan saya akan belajar.

Komentar