Suatu ketika..

Pernah suatu ketika, saat masih usia sekolah dasar. Dengan kepolosan yang membatu, kumenangis di hadapan Tuhan. Entah apa yang membawaku pada satu titik kondisi waktu itu.

Tuhan, usiaku masih belasan tahun. Tapi aku bisa merasakan penderitaan mereka di pedesaan nun jauh di sana. Mereka yang dengan keringat menderas menaklukkan liatnya tanah sawah. Mereka yang berpacu melawan matahari menuju senja. Mereka yang menitipkan anaknya di rumah pada doa. Mereka yang bersabar menanti bulan panen. Mereka yang pasrah ketika hama menyerang persawahan. Mereka yang berusaha tetap kuat melawan teriknya matahari. Mereka…

Air mataku tumpah ruah pada saat itu. Dengan kesederhanaan pengetahuan yang kumiliki. Kulantunkan syair doa seorang bocah lugu.

“Tuhan, ampuni dosa mereka. Bahagiakan mereka. Bukalah jalan kebaikan bagi mereka. Masukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang Engkau cintai. Bantulah mereka agar senantiasa mengingatmu. Amin.”

Sampai hari ini, saat usiaku telah menginjak 26 tahun, masih saja ada pertanyaan itu. “Kenapa aku memikirkan itu pada saat usiaku masih sangat belia?”

Komentar